Halo agan-agan sekalian kembali lagi dengan postingan saya
yang agak tajam, dan sangat menukik kesasaran. Judulnya kali ini adalah agar
“AGEN KAPAL PESIAR-BROKER-LEMBAGA PELATIHAN KAPAL-DOKTER-PEMERINTAH” dapat
bekerja lebih baik lagi. Kenapa saya memberi judul tersebut? Karena saya
mencermati banyak sekali kecurangan yang
mereka lakukan. Kaitannya dengan penyalahgunaan wewenang. Karena pola pikir
mereka money oriented!! Apapun dilakukan untuk mendapatkan uang yang banyak
tidak peduli berapa besar kerugian calon crue. Hal ini sangat merugikan calon
crue indonesia yang bekerja dikapal pesiar. Kalau kita ingin bercermin ke
negara-negara asing seperti eropa, dan negara asia lainnya seperti philiphina
yang negaranya mendapatkan penghasilan terbanyaknya dari devisa. Negara
tersebut dalam hal kemudahan calon crue sangat tidak dibebankan dengan
birokrasi yang berbelit-belit, sebagai Contoh Crue Philiphina yang banyak
sekali bekerja dikapal pesiar “crue tersebut hanya membuat BST , seamanbook,
VISA dan pasport” lain halnya dengan crue indonesia yang sangat habis-habisan
disedot uangnya untuk membuat beberapa dokumen tambahan yang menurut saya tidak
penting seperti tambahan dokumen “CCM,
SECURITY AWARENES, KTKLN, SID” dan beberapa dokumen yang cuma akan jadi
tumpukan gorengan saja” Untuk apa seorang hotellier harus memiliki dokumen yang
segitu banyaknya dan bagi saya itu hanya untuk kepentingan pemerintah dan
agency saja.
Seorang mantan crue holland american line tahun 2000 pernah
berkata, “Dulu tahun 2000 seorang Crue Hanya dibebani dengan pasport”. Sungguh
ironis negara yang mendapatkan penghasilan dari TKI dan Crue kapal malah
menyulitkan para anggotannya dengan biaya-biaya yang semakin bertambah setiap
tahunnya.
1.
Agency Kapal
Mendapatkan penghasilan dari Company
”prusahaan Kapal pesiar”. Perusahaan kapal pesiar akan membeli crue melalui
jasa agency. Jasa agency pun sangat variatif dan jumblahnya tidak sedikit
tergantung dari kesepakatan antara prusahaan kapal pesiar dengan agency. Namun
sangat disayang kan agency yang seharusnya menjadi penghubung antara calon crue
dan company malah memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar.
Contoh pemanfaatan situasi
a.
Agency
melakukan tuker kepala, contoh : seorang calon crue yang berhasil lolos
interview user bisa saja dikatakan tidak lolos user dengan alasan tidak jelas,
dengan maksud ada pihak lain atau calon crue lain yang menunggangi dengan cara
menyogok untuk dapat mengambil posisi tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara
terselubung, Biasanya agency bekerjasama dengan LPK(Lembaga Pelatihan Kapal
Pesiar) Lembaga pelatihan Kapal mengcreate calon crue hingga profesional hanya
untuk jadi JOKI tanpa sepengetahuan Murid binaan LPK tersebut, Biasanya LPK
menyalurkan anak-anak binaannya ke broker, habis dari broker ke agency. Biaya
tembakan semacam ini rata-rata Calon crue harus membayar seminimnya 20Jtke
broker hanya untuk fee jasanya saja. Uang itu nanti dibagikan ke LPK yang sudah
membina anak didiknya, ke agency yang harus mengganti nama report calon crue ke
companny.
Bagaimana cara mengatasinya agar
calon crue tidak terbodohi? Mudah saja. Setiap habis interview user minta
hasilnya langsung (Report tertulis Hasil Penilaian USER), tapi kadang hal ini tetap
saja akan disabotase oleh agen kalau kita mintanya melalui agen. jalan satu-satunya kita harus liat saat user
sedang menulis penilaian terhadap diri kita saat melakukan interview. Jika kita
yakin kita diterima dan kita melihat buktin hasil report yang ditulis USER saat
interview, atau terlebih USER berkata “Congratulation You got the JOB” dan kita
mendengarnya langsung, bisa saja kita melaporkan kepada perusahaan melalui
email keperusahaan kapal pesiar.
b.
Agency bekerjasama dengan Broker dan LPK Tujuannya agar bermain halus dan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar
c.
Agency men TOP-UP Biaya-Biaya, Contoh Biaya VISA diTOP-UP. Kalau Buat sendiri CRUE. Agency menTOP-UP biaya
tiket pesawat New hire, sering terjadi di perusahaan CCL. Tiket 9.5 Jt menjadi
18Jt. (DISINI PENULIS MENAMBAHKAN JANGAN PERNAH NAIK CCL) RUGI BRO..!! 1
kontrak yang dijalani crue bisa-bisa Cuma buat bayar agen dan LPK saja.
d.
Agency memverivikasi data pengalaman pekerjaan
terlalu detail hanya untuk mencari kesalahan calon crue tujuannya untuk
mendeteksi apakah calon crue benar-benar sudah mengikuti JOB TRAINING dihotel,
pengalaman minimum untuk calon crue setidaknya 1 tahun pernah bekerja dihotel.
Jika data tidak valid maka calon crue disuruh membayar uang pelicin atau masuk sekolahan dia / Training kehotel gak dibayar (kalian bodoh jika kerja mau gak dibayar).
Adanya sertifikasi Training hotel sebenarnya hanya untuk Lahan baru broker dan Staff agen untuk mendapatkan uang dari calon crue. yang tujuannya tidak lain untuk mempersulit calon pekerja.
“perlu Kita ketahui hanya crue dari INDONESIA yang punya keterampilan sangat
luar biasa dalam dunia perhotelan / perkacungan, itupun kalau mencoba melamar dikapal Cuma
Jadi Crue kacung yang ilmu dibidang perhotelan sudah gak berguna lagi seperti Tukang cuci piring, Public area/seperti office boy, dan
loundry.
Semua lahan basah biasanya ditempati orang EROPA, INDIA, PHILIPHINE,
mereka yang tanpa pengalaman seperti orang EROPA dapat langsung menjadi ASS WAITER, WAITER, BARTENDER, ASS CABIN STEWARD, CABIN STEWARD, MANAGER, SUPERVISOR.
Yang saya block biru tu posisi mereka yang basah semua, padahal mereka dulunya tanpa pengalaman, dikapal saya dulu manager saya cuma security bandara diindia.
Gambaran Diskriminatif Crue Indonesia dengan Bangsa lain :
EROPA, India, Philiphin
: NON
PENGALAMAN, dan Dapat area Becek terutama Crue
Eropa, non pengalaman tipping position menyambut dikapal.
INDONESIA
: Berpengalaman perhotelan, Dapat area Non
tiping position (tukang cuci piring, Kalo warganegara lain langsung tiping position)
Sebenarnya Agency dapat saja tegas memposisikan all crue dari indonesia untuk start di posisi yang bagus tapi rugi lah kalo dilakukan rasanya gak puas kalo gak ngeruk bangsanya sendiri, dan takut sama user perusahaan juga, padahal kalo agency tegas gak mau kirim crue dari indonesia perusahaan kapal besar kaya carnival, royal, dll bakal gulung tikar, karena crue terbesar dan terbanyak dari indonesia.
2.
Broker
Broker bekerjasama dengan AGENCY dan LPK,
Broker terkadang berkedok sebagai agen resmi dengan perwakilan agen tiap
daerah, Broker yg besar terkadang memiliki kantor pribadi dengan nama PT
mengikuti agen pusat, kita biasa sebut juga SUB AGEN/broker. Contoh ada agen
besar diJakarta bernama agency kapal A, dan disetiap daerah pula seperti
diBali, Jogjakarta, Bandung, Surabaya, menggunakan nama yang sama Agency
A. Setelah kita urut sampai diperusahaan
kapal pesiar, perusahaan kapal tidak mengakui adanya kerjasama dengan agen
perwakilan yang lain. Namun Sub agen atau broker tersebut menggunakan nama yang
sama dengan nama agen pusat. Broker yang
tidak resmi biasanya menTOP-UP biaya hingga tinggi jauh diatas Agency Pusat/Resmi.
3.
LPK (Lembaga Pelatihan Kerja Kapal Pesiar)
LPK untuk mendapatkan keuntungan yang lebih
besar harus bekerjasama dengan Broker. Contoh dalam kasus tuker kepala:
13 Anak Ikut Penerimaan kerja dikapal
pesiar, 3 anak Menjadi Tumbal dalam proses Klonengan tuker kepala, 10 anak
lulus. 1 anak yang lulus harus bayar fee ke broker 15-30jt ini Cuma fee aja
loh. sekitar 7Jt nanti dibagi kepemilik LPK karena sudah menyediakan joki anak didiknya (ini tanpa sepengetahuan anak didik).
Sekarang kalau kita calon crue jeli, untuk
apa kita ikut pelatihan kapal melalui LPK?
Biaya kursus 5jt-15jt memakan waktu 3bulan.
Belum Training dihotel 6 bulan jd pembantu gak dibayar? mana ilmu hotelnya?, yg ada ilmu babu.
Apakah pengalaman 6 bulan itu cukup untuk
bekerja dikapal pesiar? Belum tentu.Kalo kita lamar sendiri kadang dipersulit, karena kita juga ga lewat broker. Apalagi hubungan LPK dengan Agennya buruk, habis sudah muridnya dari LPK yang kena ditolak terus, hasilnya penambahan tingkat pengangguran.
Jadi apa yang harus dilakukan LPK agar
SISWA mereka banyak yang masuk dan keluar, otomatis dengan bantuan broker.
Dengan bantuan broker hasil uang yang didapat selain lebih banyak dan sirkulasi
siswa pun semakin cepat. Namun perlu disadari itu sangat merugikan calon crue,
karena biaya menjadi membengkak.
LPK-BROKER-AGENCY terkadang menutup mata
dengan sertifikat palsu buatan LPK, KARENA ADANYA KERJASAMA.
4.
Dokter
Rumah sakit, ada beberapa rumah sakit
diindonesia yang bekerjasama dengan agency dengan sistem bagi hasil atau
persentase keuntungan. Dan dokterpun banyak juga yang mengada-ngada dengan
mencari penyakit, contohnya saya pernah dideteksi penyakit darah HSGPT, dan
akhirnya saya terpaksa menyogok 100Rb, belum nambal gigi 300rb untuk satu gigi.
Saya saat itu habis untuk gigi 700ribu. Itu merupakan harga yang tidak normal.
Kalau kita priksa dalam keadaan tidak kepepet untuk 2 gigi yang ditambal
maximal 230rb. Bayangkan berapa crue yang sudah diarahkan kerumah sakit suruan
agency, berapa uang yang sudah didapat dari memeras calon crue tersebut..?
5.
Pemerintah
Pemerintah indonesia pun terkadang tidak
peduli dengan berapa besar yang dikeluarkan oleh calon crue, padahal calon crue
merupakan devisa negara yang wajib dilindungi. Karena tanpa adanya TKI dan
calon crue kapal siapa yang akan membayar hutang negara dengan devisa negara
kita?? Calon crue dan TKI hendaknya dilindungi sekuat mungkin dan disuport
karena ini merupakan pejuang-pejuang yang tidak dicatat namanya dalam sejarah.
Saya berharap dengan penulisan ini dapat membawa kita semua
kenegara yang lebih dewasa. Yang tidak berfikir sertamerta hal materil namun
juga bisa berfikir tentang hal moril. Serta dapat menjadi perhatian pemerintah
indonesia dan dari semua yang saya tuliskan bukan menggambarkan seluruh kejelekan department atau lembaga melainkan hanya untuk intropeksi bersama agar kedepannya menjadi lebih baik. Saya sangat terbuka jika ada calon crue yang ingin bertanya saya
siap sekali untuk menjawab keluh kesah dan membantu semaksimal saya.
Trimakasih
Best regard kandau